Kuliah Tamu EJEF, Ekowisata Bahari untuk Penguatan Kapasitas Masyarakat Pesisir

Ekowisata Bahari merupakan konsep wisata yang bertanggungjawab, berbasis pelestarian lingkungan dan memiliki tujuan utama untuk pemberdayaan masyarakat. Pembelajaran mengenai konsep ekowisata tersebut dijabarkan dengan cukup detail oleh pemateri sekaligus ketua EJEF (East Java Ecotourism Forum), Bapak Agus Wiyono pada hari Rabu, 25 April 2018 yang lalu.  Acara kuliah tamu yang merupakan bagian dari perkuliahan Ekowisata Bahari ini diikuti oleh 50 peserta, terdiri dari mahasiswa dan dosen Ilmu Kelautan. Pemilihan tema Ekowisata Bahari sendiri dilatar belakangi oleh ekowisata sebagai paradigma baru mengenai ekonomi kreatif berbasis lingkungan, yang dapat dimaksimalkan sebagai upaya peningkatan kapasitas pada sekitar area dengan habitat penting seperti lamun, mangrove dan terumbu karang.

Pada kesempatan ini Bapak Agus Wiyono menjelaskan bahwa masalah yang paling kritis dalam pengelolaan kawasan ekowisata berbasis masyarakat terletak pada aspek kelembagaan. Untuk itu, dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan ekowisata khususnya ekowisata bahari, perlu pendampingan yang terus menerus terhadap masyarakat. Kegiatan ini terutama dilaksanakan oleh pegiat lokal dan akademisi, meliputi kegiatan pendampingan terhadap aspek hospitality (sapta pesona), produk, pricing, aktivitas konservasi dan lainnya.  Kegiatan pengembangan ekowisata berbasis masyarakat sendiri memiliki keuntungan dan kelemahan, yaitu penguasaan masyarakat atas seluruh properti yang berarti keuntungan terbesar kembali ke masyarakat, disisi lain, kendala kelembagaan dan modal menjadikan perkembangan yang sangat lambat.

Menyikapi kondisi tersebut, kegiatan pendampingan dapat diawali dengan memetakan potensi dan produk ekowisata. Potensi diartikan sebagai kekayaan hayati ataupun sosial budaya yang dimiliki oleh satu destinasi, sedangkan produk ekowisata adalah atraksi yang dapat dimunculkan pada potensi yang dimiliki.  Selanjutnya, dilakukan upaya pemetaan sosiometeri dan analisis stakeholder untuk kegiatan penguatan kelembagaan. Upaya pemasaran menjadi faktor yang sangat penting dalam kegiatan pengelolaan ekowisata bahari, mengingat konsep ekowisata yang rigid terkadang tidak dapat dinikmati oleh setiap orang. Pasar utama ekowisata bisa datang dari kategori edukasi dan escapist. Pada akhirnya, kegiatan pembuatan rencana pengembangan ekowisata hendaknya dapat memaksimalkan potensi sekaligus meminimalisir dampak negatif yang muncul dari hadirnya tamu atau pengunjung, terutama dampak sosial dan kelestarian lingkungan.